Selasa, 04 Juni 2013

sistem pernapasan pada manusia dan hewan

    Paru-paru merupakan alat pernapasan utama manusia. Di dalam paru-paru terdapat struktur yang berupa kantong-kantong kecil mirip buah anggur yang disebut alveolus. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran gas oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbon dioksida dari sel-sel darah ke udara. Proses pertukaran gas ini terjadi melalui mekanisme pernapasan. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia dan beberapa jenis hewan?

   Bernapas yaitu proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen tersebut digunakan dalam perombakan zat-zat makanan sehingga menghasilakan energi. Energi yang dihasilakan akan digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Sistem pernapasan pada manusia meliputi organ-organ pernapasan dan mekanisme pernapasan.

1. Organ-Organ Pernapasan pada Manusia
         Sistem pernapasan pada manusia meliputi berbagai organ pernapasan. Jalur pernapasan pada      manusia yaitu rongga hidung - faring - trakea - bronkus - bronkiolus - alveolus - sel-sel tubuh.

a. Hidung (Cavum Nasalis)
        Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembab karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir da rambut-rambut halus ini berfungsi menyring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau.

 b. Tekak (Faring)
          Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan dan rongga mulut ke kerongkongan. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epigltis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

c. Tenggorokan (Trakea)
        Tenggorokan membentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
 1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
 2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16-20 cincin tulang rawan yang benbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguan untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
 3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menagnkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

d. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
          Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru  kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

e. Bronkiolus
          Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

f. Alveolus
         Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan. Pada alveolus terjadi ertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbon dioksida dari sel-sel darah ke udara. Struktur alveolus sangat sesuai sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Struktur alveolus yang mendukung fungsinya sebagai tempat pertukaran gas sebagai berikut.
1. Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur yang jumlahnya sangat banyak.
2. Permukaan bagian dalam alveolus dilapisi oleh epitelium yang memungkinkan terjadinya difusi gas oksigen dan karbon dioksida.
3. Permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan pakiler darah ini mempercepat terjadinya proses difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan.
4. Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi dengan mudah melewati membran alveolus.

g. Paru-paru(Pulmo)
        Paru-paru merupakan alat pernapasan utama manusia. Paru-paru terletak di dalm rongga dada bagian atas. Paru-paru manusia berjumlah sepasang di kanan dan kiri. Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri mempunyai dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis rangkap dua yang disebut pleura. Di antara kedua lapisan tersebut cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan tersebut mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar