Vagina yang kurang dijaga kebersihannya
berisiko mengalami keputihan. Kondisi ini tentu saja berdampak pada
aktivitas seksual Anda dan pasangan. Selain menimbulkan ketidaknyamanan,
bercinta saat Anda sedang mengalami keputihan juga bisa membayakan
kesehatan.
Keputihan merupakan cairan vagina yang
bertambah secara abnormal. Sebenarnya, cairan vagina berfungsi
melindungi dan membersihkn vagina. Normalnya cairan vagina bisa
bertambah saat wanita hamil, sedang dalam masa subur, atau akibat
rangsangan seksual.
Cairan vagina yang normal biasanya
berwarna bening atau agak keputihan, tidak berbau, dan berlendir.
Sementara keputihan memiliki ciri berwarna keabuan, kekuningan,
kehijauan, bisa disertai bau (busuk atau asam), bisa menimbulkan gatal,
dan lebih kental seperti ingus. Kemungkinan bisa juga menimbulkan nyeri
atau bercak darah ketika berhubungan seks.
Berhubungan intim saat Anda sedang
mengalami keputihan dapat menimbulkan masalah kesehatan. gerakan penis
ke dalam vagina atau penetrasi bisa menyebabkan terjadinya iritasi dan
peradangan (inflamasi).
Gerakan penis akan membuat keputihan bertambah luas sehingga bisa membahayakan organ-organ reproduksi sekitar rahim.
Menurut ahli seksolog, dr Andri
Wanananda MS, sebaiknya wanita yang sedang mengalami keputihan
berkonsultasi terlebih dahulu kepada spesialis kandungan. Lebih baik
melakukan papsmer untuk memeriksa lendir vagina. Pemeriksaan ini bisa
membantu dokter untuk mengetahui penyebab terjadinya keputihan, baik
akibat jamur, bakteri, atau trichomonasvaginalis.
Bila sudah diketahui penyebabnya maka
pengobatan baru bisa dilakukan. Jangan sembarangan memakai obat herbal
atau obat lain tanpa petunjuk dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar