1. Anda tidak perlu menggunakan pembersih khusus untuk vagina
Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan sendiri. Anda hanya
memerlukan sabun lembut atau sampo untuk membersihkan rambut kemaluan
dan vulva luar. Hindari menggosok dengan kain lap. Jangan menggunakan
produk pembersih khusus untuk vagina Anda karena dapat merusak
keseimbangan normal bakteri dan malah akan menyebabkan masalah.2. Keputihan normal bila penyebabnya jelas
Vagina memiliki selaput lendir yang terdiri dari cairan. Tak heran bila terdapat cairan di celana dalam Anda selama cairan yang dikeluarkan tidak berlebihan, berbau, dan berwarna. Beberapa wanita akan mengeluarkan lebih banyak keputihan saat mengonsumsi pil KB.
3. Perubahan jumlah bisa menandakan infeksi
Infeksi jamur biasa dialami vagina wanita. Vagina yang terinfeksi jamur biasanya mengeluarkan keputihan yang berwarna pekat. Cairan ini membuat gatal dan kemerahan namun tidak menimbulkan bau tidak sedap. Infeksi ini bisa diobati dengan krim atau obat-obatan lain. Berbeda bila Anda terinfeksi vaginosis bakteri, yang menyebabkan vagina mengeluarkan cairan kehijauan atau kekuningan. Berbau amis, terutama setelah berhubungan seks. Jika Anda merasa gatal, terbakar, atau jumlah cairan yang keluar berlebihan selama lebih dari satu minggu, sebaiknya segeralah ke dokter.
4. Pakaian ketat dan celana dalam nilon bisa memicu infeksi jamur
Ada dua hal yang bisa meningkatkan risiko Anda terinfeksi jamur, yakni pakaian ketat dan celana dalam yang terbuat dari nilon. Bila Anda sudah terlanjur terinfeksi jamur sebaiknya pakailah celana longgar yang terbuat dari katun. Tidur tanpa menggunakan celana dalam juga bisa mengatasi masalah infeksi jamur.
5. Seks seharusnya tidak menyakitkan vagina
Bagi beberapa wanita, seks bisa membuat
vagina merasa sakit. Bila ini terjadi pada Anda segera konsultasikan ke
dokter untuk mengetahui penyebabnya lebih awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar