Minggu, 14 Juli 2013


Faktor Faktor Pembentuk Tanah

Faktor Faktor Pembentuk Tanah
Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat diformulasikan melalui rumus sebagai berikut. T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
T = tanah
b = bahan induk
f = faktor
t = topografi
i = iklim
w = waktu
o = organisme

Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam penjabaran sebagai berikut.

Faktor-Faktor Pembentuk Tanah

a. Iklim Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah utama, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Jika suhu tinggi, proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan penyucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
b. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
  1. Membantu proses pelapukan khususnya pelapukan organik.
  2. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan meng hasilkan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik (mikroorganisme) yang terdapat di dalam tanah.
  3. Jenis vegetasi berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak memiliki kandungan bahan organik.
  4. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman ber pengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Misalnya, jenis cemara akan memberi unsurunsur kimia, seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat kea samannya akan lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
c. Bahan Induk
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk, mengalami pelapukan, dan menjadi tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induk yang masih terlihat, seperti tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan mem bentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari penyucian asam silikat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
  1. Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi.
  2. Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering tergenang air. Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam.
e. Waktu
Tanah merupakan benda yang terdapat di alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan penyucian yang terjadi terus menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara akan habis karena mengalami pelapukan sehingga yang ter tinggal adalah mineral yang sukar lapuk, seperti kuarsa. Akibat proses pembentukan tanah yang terus berjalan maka induk tanah berubah ber turut-turut menjadi muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Tanah muda ditandai oleh adanya proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol, dan litosol.
Tanah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horizon B. Misalnya, tanah andosol, latosol, dan grumosol. Tanah tua ditandai oleh proses pembentukan tanah yang berlangsung terus-menerus sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horizon A dan B. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit).
Lamanya waktu pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memer lukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan 1.000�10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa.
Artikel ini ditulis oleh Gunawan pada 16:36 03 January 2013 | dibaca 9016 kali oleh pengunjung

Jika kamu pikir artikel Faktor Faktor Pembentuk Tanah menarik silahkan share menggunakan:



Tulisan lainnya yang berhubungan dengan Faktor Faktor Pembentuk Tanah

Jenis Jenis Tanah Jenis Jenis Tanah
Tanah adalah material yang berasal dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa bahan organik. Pelapukan tersebut mengakibatkan batuan yang sangat keras dan dapat berubah menjadi bahan yang lebih lunak atau butiran-butiran yang lebih halus yang disebut dengan regolit. Yuk Kita lihat jenis-jenis tanah itu apa aja...
Pengertian Atmosfer Pengertian Atmosfer
Apa sih pengertian atmosfer? Atmosfer ialah lapisan gas dengan ketebalan ribuan kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari radiasi dan pecahan planet lain (meteor).
Pengertian Tektonisme dan Vulkanisme Pengertian Tektonisme dan Vulkanisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan letak (dislokasi) atau bentuk (deformasi) kulit bumi. Sebagaimana diketahui permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuan yang disebut kulit bumi atau litosfer.
Ciri Ciri Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae) Ciri Ciri Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Kelompok tumbuhan biji terbuka ini mempunyai ciri khas bakal bijinya tidak dilindungi oleh satu atau beberapa daun buah. Jadi bakal bijinya kelihatan dari luar. Gymnospermae merupakan tumbuhan heterospor, yaitu menghasilkan dua jenis spora yang berlainan berupa mikrospora dan megaspora.
Makalah Pengertian Kesehatan Lingkungan Makalah Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan atau sanitasi lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas dan beragam tergantung konteksnya. Kesehatan lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelola semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.

Semua Tentang Jepang
Iklan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar